Jangan Abaikan Adab Berkunjung ke Tempat Ibadah
![]() |
Masjid Bandung/sifathlist |
Baru-baru
ini viral sebuah video seorang Ibu masuk masjid membawa seekor anjing. Kemudian
ditegur oleh beberapa jamaah yang bermaksud untuk mengingatkan untuk tidak
membawa masuk anjingnya tersebut. Bahkan anjingnya tersebut dilepas dan bebas
menginjak karpet masjid itu. Tak hanya itu, si Ibu juga masih menggenakan alas
kaki (sandal) yang seharusnya dilepas di area batas suci. Dalam video tersebut
terlihat adanya cekcokan alias adu mulut antara Ibu dan jamaah yang menegur.
Dalam
pengakuannya dia bukan seorang muslim dan berkata akan ada yang menikah di masjid itu. Namun belakangan dikabarkan Ibu itu mencari suaminya yang akan menikah di sana tapi hal itu tidak benar dan tidak ada yang akan menikah. Lalu kejadian tersebut ditangani pihak penegak hukum setempat.
Jadi
begini, setiap manusia terkhusus di Indonesia berhak memilih atas agamanya
sesuai dengan yang diakui oleh pemerintah. Sebagai negara yang memiliki
beraneka ragam agama, kepercayaan, ras, suku, bahasa, dan lainnya seharusnya
hal ini tidak terjadi karena sejak dulu kita diajarkan dan terbiasa untuk
toleransi. Tak hanya dalam sebuah negara dalam agama pun diajarkan soal
toleransi dan saling menghargai. Jadi sungguh disayangkan kejadian tersebut
terjadi di negara yang penuh dengan toleransi.
Kalau
anda semua tahu adab bertamu maka pastinya anda paham soal berkunjung ke tempat
ibadah. Baik Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, Hindu, Kong Hu Cu.
Setiap tempat Ibadah memiliki aturan untuk menjaga kesuciannya.
Nah
dalam kasus ini, alas kaki si Ibu seharusnya di lepas di batas suci karena ini
adalah tempat untuk salat. Terlebih si Ibu membawa anjing, di mana bagi muslim
itu haram untuk dimakan dan najis jika disentuh atau tersentuh terkhusu air
liurnya. Jadi kenapa jamaah itu menegur si Ibu karena menjaga kesucian dari
tempat ibadah itu.
Secara
otomatis karpet yang sudah terinjak anjing ini dikatakan kotor, juga dikhawatirkan
jika anjing itu kencing atau terdapat kotoran yang menempel di badannya atau
air liurnya menetes ke karpet sehingga berakibat najis. Maka tidak sah untuk
beribadah karena salah satu adab beribadah yakni suci baik dari badan maupun
tempatnya.
Saya
yakin si Ibu sebenarnya tahu soal adab ini, namun entah kenapa atau dalam
keadaan bagaimana berani melanggar aturan tersebut. Khawatir saja, ketika salah
satu jamaah (yang menegur) si Ibu malah disalahkan karena adanya berbeda
persepsi ketika melihat video viral. Jadi sebagai negara dengan beragam macam
agama harusnya kita bisa saling menghargai dan menaati aturan tersebut agar hidup
rukun.
Sekedar
mengingatkan adapun adab memasuki masjid diantaranya, berpakaian sopan, masuk
kaki kanan dan keluar kaki kiri, jaga kebersihan, jaga ketenangan masjid,
dilarang lewat di depan orang salat, jaga lisan, dan sopan santun. (Jika ada
yang terlewat, pembaca bisa tambahkan di kolom komentar).
![]() |
Gerbang Batu Bolong/sifathlist |
Jadi
teringat ketika saya berkunjung ke Pura Batu Bolong, Lombok, Nusa Tenggara
Barat beberapa waktu lalu. Kala itu saya bersama rombongan berkesempatan untuk
mengunjungi tempat ibadah umat Hindu. Namun ternyata di sana sama memiliki
aturan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. “Pengunjung yang sedang haid
tidak diperkenankan masuk ke dalam area Pura Batu Bolong”. Nah saat itu saya
tengah haid hari kedua, sehingga saya tidak boleh masuk. Kemudian pengunjung
pun wajib menggunakan selendang warna yang diikatkan di pinggang.
Saat
itu saya sengaja menunggu di depan gerbang pintu masuk dan keluar Pura Batu
Bolong. Terdapat batu dan patung kepercayaan umat Hindu. Saya sambil mengobrol
dengan salah satu pengurus Batu Bolong. Saya penasaran kenapa orang yang sedang
haid tidak boleh masuk ke sana. Lalu pengurus pun menjelaskan secara detail
baik dari adab maupun mistis.
![]() |
Patung di area Batu Bolong/sifathlist |
Dari
segi mistis, alasan perempuan yang tengah haid tidak boleh masuk karena ada
beberap kejadian dimana si pengunjung kerasukan arwah. Ketika pulang dia
kesakitan dan merasa ada sesuatu di dalam tubuhnya. Sudah berobat ke rumah
sakit namun tidak kunjung sembuh kemudian diselidiki bahwa dia diikuti oleh
makhluk gaib. Kemudian dibawa dan diobati langsung di Batu Bolong oleh sesepuh
atau orang yang dipercaya (saya lupa sebutannya). Itulah syarat dan cara
pengobatannya. Walaupun akhirnya nyawa perempuan itu tidak tertolong.
Jika
anda tidak percaya soal cerita mistis itu, setidaknya anda memahami dari segi
adab, ini sama seperti masuk masjid. Di masjid orang harus suci, dan menjaga
lisan. Begitupun di Batu Bolong, karena di area ini ada merupakan tempat ibadah
umat hindu, yang mana di dalamnya terdapat beberapa pura yang harus dijaga
kesuciannya. Pada intinya semua tempat ibadah memiliki aturan dan adab maka
sebagai tamu harus menghargai dan menghormati ketentuan tersebut.
0 komentar