Saya Senang Menulis Tapi Malas Baca, Apa Jadinya?

Perpustakaan/sifathlist

Pernah gak sih, kamu merasa malas untuk membaca buku? Pasti pernah ya. kali ini aku akan sharing tentang proses menyukai membaca buku. Ya barang kali, tulisan ringan ini bisa membantu mengembangkan atau meningkatkan dunia literasi. Haha

Jadi tahun ini umurku seperempat abad, masih terbilang muda lah ya atau termasuk generasi Z haha gak penting. Selama ini saya paling malas ketika disuruh membaca buku. Buku apapun itu baik komik, novel, cerpen, apalagi buku paket pelajaran ya hmm malas dah liatnya juga. Tapi ya lumayan lah dengan adanya medsos jadi aku agak mau untuk membaca walaupun cuma status netijen.

Walaupun aku malas baca tapi aku senang menulis. Menulis apapun baik dairy, jurnal, dan blog. Kok bisa malas baca tapi senang nulis? Bisa dong, mungkin aku salah satu dari sekian orang yang memiliki kesamaan. Tapi hal ini kurang bagus. kok gitu? Iya karena menulis dan membaca itu ibarat satu paket.

Jadi saya pernah bertanya pada salah satu wartawan senior atau bisa juga dia disebut seorang influenser karena followernya yang sudah banyak dan diakui oleh banyak orang. Di salah satu postingannya itu dia membahas soal literasi dan membaca. Inti dari postingannya, dari membaca kamu bisa menulis banyak hal.

Akhirnya aku komentarlah “Kak, aku gak suka baca tapi masih bisa nulis banyak hal kok” pede banget ya komen begitu. Gak takut diserbu followernya apa? hahaha.

Dari sekian komentar, senang sekali dia membalas komenku. “Iya bisa (menulis tanpa baca) tapi kamu bakalan mentok kehabisan kata-kata dalam tulisanmu itu” WAW tajam sekali jawabannya.

Jadi memang benar, menulis tanpa hobi membaca itu masih bisa dilakukan hanya banyak sekali kekurangannya. Miskin diksi, cara pandang, pola kalimat, alur cerita, dan pastinya kita tidak akan bisa berkembang.

Dari sini saya mulai mencoba cari buku-buku ringan, super tipis, dan yang menurutku menarik. Oke baca buku 150 halaman dibaca sampai habis membutuhkan effort yang tinggi, bahkan aku menyesaikan buku itu lebih dari satu minggu. Kedul hahaha.

Tidak masalah, kan namanya juga mencoba ‘kalimat pembelaan’ setelah itu, agak sedikit berubah entahlah ini suatu kebetulan atau memang sudah menjadi jalan takdirku. Aku dipertemukan dengan teman-teman yang suka membaca, koleksi buku, rutin menghabiskan gaji untuk beli buku, dan mereka selalu memposting apa yang akan/sedang/sudah mereka baca. Ya akhirnya hatiku yang pangedulan malas membaca agak terkikis karena termotivasi oleh mereka. hatur nuhun lho.

Dari situ, saya mulai membeli buku-buku. Tetap buku ringan ya. ringan dalam ketebalan maupun tulisanya yang simple. Novel, cerpen, fiksi non fiksi gitulah. Untuk buku yang pembahasannya berat belum menyentuh hatiku untuk mulai membacanya. Oke pemanasan dulu dengan novel romance, perjuangan, agama, dan politik. Semoga saja ada kemauan untuk membeli dan membaca buku selain novel.

Nah hasilnya gimana dengan tulisan kamu, before after membaca buku? Untuk saat ini masih sama sih, karena baru mulai jadi belum terlihat perkembangannya. You know lah semua butuh proses, jadi tidak bisa secara dinamis melesat begitu saja.

Sedikit ada sih, bukan dari tulisan tapi perbendaharaan kata lebih pariatif, mulai menemukan alur yang berbeda, dan agak open minded efek baca kutipan dalam buku buku tersebut. Jadi ini perkembangan sementaranya.

Berharap sih, orang-orang malas baca macam aku ini bisa berubah. Karena memang pepatah atau peribahasa yang menyebut buku adalah jendela dunia itu benar lho. misal aku tidak pernah pergi ke negara maju tapi dengan membaca sedikit tahu tentang motivasi mereka, kehidupannya, adat, bahasa, lingkungannya dan lain-lain.

Hal lainnya, aku tidak paham politik ketika membaca buku dengan alur yang oke dan mudah dipahami oleh si pembaca jadi ada secuil pengetahuan tentang soal ilmu politik. Lalu soal agama, suku, berwarganegara dan lainnya. Buku memang sangat membantu. Jadi semoga kamu juga mendapat motivasi untuk mau mencoba mencintai buku dan rutin membaca. Minimal 10-15 menit per hari.

Note : membaca status tidak termasuk dalam hitungan 15 menit per hari ya. semangat mencoba.

You Might Also Like

0 komentar