Memahami Wilayah, Dengan Mengenal Sejarah Subang dan Penyebaran Agama

(foto: google.com/Tropenmuseum)

(Subang, tempat kelahiranku namun ku tidak/belum tahu banyak tentangmu)

-------

Subang adalah satu dari 27 kabupaten di Jawa Barat dengan administratif  30 kecamatan, 245 desa, 8 kelurahan tersebar di tiga wilayah yakni Selatan, Tengah, dan Utara. Pada 5 April 1948 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Subang yang biasanya akan disambut dengan berbagai kegiatan dan hiburan untuk sebuah peringatan. Bahasanya sendiri yakni Sunda dan Jawa (campuran Cirebonan di perbatasan bagian Utara).

Mengutip dari Wikipedia dan website resmi Pemerintah Kabupaten Subang, banyak sekali informasi menarik untuk dipelajari. Sejarah penjajahan, penyebaran keyakinan, hingga kesenian tertulis di sana. Maka tidak ada salahnya memperlajari sejarah tertulis ini.

1. Sejarah

Pada masa prasejarah, ditemukan kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati, dan Dayeuhkolot (Sagalaherang) Kabupaten Subang. Temuan benda-benda prasejarah ini bercorak neolitikum menandakan saat itu masyarakat hidup dari sektor pertanian dengan pola sangat sederhana. 

Kemudian juga berkembang pola kebudayaan perunggu yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung Engkel, Kecamatan Sagalaherang. Dari ini pula para peneliti menggali bukti sejarah bahwa situs Nyai Subanglarang diduga sebagai asal-muasal nama Subang.

2. Berkembangn corak kebudayaan Hindu

Corak kebudayaan hindu, wilayah subnag terdiri tiga kerajaan yakni Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran. Selama berkuasanya tiga kerajaan ini, diperkirakan sudah ada kontak-kontak dengan beberapa kerjaan maritime hingga di luar kawasan Nusantara.

Adapun peninggalannya berupa pecahan-pecahan keramik asal Cina di wilayah Patenggeng (Kalijati). Sehingga membuktikan selama abad ke-7 hingga 15 sudah terjalin kontak perdagangan dengan wilayah luar. Disebutkan pula pada masa itu, wilayah Subang berada di bawah kekuasaan Kerjaan Sunda.

3. Penyebar agama Islam

Pada tahun 1530 seorang tokoh ulama bernama Wangsa Goparana membuka permukiman baru di Sagalaherang dan menyebarkan agama Islam ke berbagai pelosok wilayah Subang. Wangsa Goparana berasal dari Talaga, Majalengka yang memiliki peran datangnya pengaruh kebudayaan islam di Subang saat itu.

Sebagai warga negara khususnya masyarakat Subang, informasi catatan sejarah ini sangat penting untuk mengenal wilayah sendiri. Data yang tertulis di blog sifathlist.com ini sangat minim, sehingga jika ada yang punya referensi catatan Sejarah boleh berbagi dengan komentar di postingan ini. 

Sebagai generasi yang besar dan berkembang di Subang, sungguh saya tidak begitu tahu tentang Subang karena banyak faktor salah satunya tidak membaca catatan sejarah yang sudah ada. Sehingga tidak begitu mengenal wilayah ini. 

Namun tidak ada kalimat terlambat untuk belajar, sebagaimana sebuah hadist menjelaskan “tuntutlah ilmu dari buaian ibu hingga ke liang lahat” jadi mari bersama untuk mencoba pelajari kembali sejarah bangsa ini.


You Might Also Like

0 komentar